Minggu, 19 Desember 2010

Cerpen asal

Sudah dua hari ini,sabtu lalu minggu.Suasana di rumah kelihatan berbeda,muram sekali.Entah karena apa,yang jelas suasana hati satu orang di rumah membuat seluruh isi rumah menjadi kelabu.Cuma ada raut wajah murung,dan tidak ada canda.Aku tidak tahu pasti apa penyebabnya,yang pasti ini membuat kami lelah,terutama aku.
Aku pulang sabtu sore itu selepas pergi keluar,pastinya pulang sebelum magrib,karena begitulah peraturan di rumah,kalau melanggar tidak jarang pintu dikunci atau sama sekali tidak diberi ijin masuk rumah.Aku langsung masuk ke kamar kedua sepupuku,tentu saja mereka belum pulang karena ak berpapasan saat perjalanan pulang.Tidak berapa lama Edha dan Rana kedua sepupuku yang sama sama perempuan menyusul ke kamar,kami mengobrol ringan sambil bermain laptop.Iseng ak menanyakan tentang keberadaan tante Meya,ibu mereka,tanteku.Mereka berdua sama sekali tidak tahu menahu tentang keberadaan tante Meya.
Saat kami tengah asik ngobrol dan kebetulan memasuki waktu sholat,tante Meya datang,dan langsung menuju pancuran,mengambil air wudhu,dan melewati kamar tempat kami ngobrol.Kami bertiga saling bertukar pandang,dan menyimpulkan satu hal.Tante sedang marah besar,bahkan om Yuan tidak tahu kenapa sikap tante berubah tiba tiba,tapi pertanyaan kami semua apa penyebabya,kenapa dan harus bagaimana...


bersambung.....